Untuk mewujudkan pola kemitraan yang lebih baik, pekebun dan masyarakat perlu bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan perkebunan besar dalam pembangunan kebun milik rakyat, sejalan dengan pembangunan kebun milik perusahaan.
Kegiatan ini diikuti oleh 4 plasma atau 4 koperasi yang terdiri dari Koperasi Bumi Yamame, Atime, waybui dan Petani Ole Sejahtera dengan jumlah 50 orang peserta.
Kepala bidang penyuluhan Prasarana dan Sarana Pertanian pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Bernard D, Asaka, kepada wartawan menjelaskan tujuan diadakan sosialisasi ini sebagai pendataan pemilik kebun budidaya kelapa sawit yang memimliki 4 hektar lahan yang berada di perusahaan PT Karya Bella Vita.
“Kita mendata semua kebun yang dihuni dan memiliki lahan 4 hektar yang ada di perushaan PT Karya Bella Vita. Dan hari ini ada 4 plasma yang hadir dan sesuai prosedur undang - undang 20% akan menjadu keuntungan untuk mereka (Pemilik Kebun)”, ungkapnya.
Dalam melaksanakan kemitraan antara pekebun dan perusahaan perkebunan, sesuai dengan peraturan yang berlaku, minimal kebun masyarakat harus memiliki Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB). Oleh karena itu dengan kegiatan ini akhirnya setiap pekebun akan didata dan akan mendapatkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB).
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini Distanbun Mimika dapat melihat keluasan dan tanaman yang ada di masing masing kebun serta cara pengelolaan tanaman yang baik dan benar.
“Sehingga kalau pabriknya sudah berdiri mereka bisa membawa hasil mereka dan kita bisa melihat keberhasilan dan kesuksesan yang mereka kelola di atas kaki mereka sendiri”, tambahnya.
Diketahui luas lahan dari gabungan dari 4 plasma ini sekitar 1.882 hektar. Tentunya hai ini juga sangat berdampak besar bagi kabupaten Mimika kedepannya dalam bidang perkebunan.
Naskah : Ian
Editor : HK- WM
