TIMIKA, wartamimika.com - Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam menangani kasus TBC di Indonesia. Peraturan ini mengatur target dan strategi nasional eliminasi TBC tahun 2030.
Indonesia merupakan Negara yang mempunyai beban tuberculosis (TBC) yang tinggi dan menempati Posisi ke-2 di dunia saat ini dengan insiden sebesar 845.000 atau sebesar 312/100.000 penduduk.
Hal ini disampaikan kepala dinas kesehatan mimika yang di wakili oleh, Sekertaris dinas kesehatan Fransiska Tekege S.T., saat penyampaian sambutan pada kegiatan Pertemuan Lintas Program Tuberkulosis di Kabupaten Mimika yang digelar di Hotel Grand Tembaga, Jalan Serayu, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Selasa (03/12/2024).
Pertemuan Lintas Program Tuberkulosis (TBC) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengkoordinasikan berbagai sektor yang terlibat dalam penanggulangan TBC. Pertemuan ini juga bertujuan untuk mengembangkan rencana aksi dan tindak lanjut dalam upaya eliminasi TBC.
Fransiska menyampaikan ,pada saat ini Tuberkulosis juga masih menjadi masalah Kesehatan di Kabupaten Mimika dimana angka kejadian TBC di Mimika sebesar 707/100.000 penduduk atau dua kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka Nasional (SITB Mimika 2023).
"Salah satu upaya penganggulangan TBC yang sudah dilakukan di Kabupaten Mimika adalah penemuan pendertita TBC secara massif pada tahun 2022 dari total 11.973", Ujarnya".
Menurut laporan Dinkes Mimika terduga yang diperiksa terdapat sejumlah 2.235 orang penderita TBC yang berhasil diobati dan pada tahun 2023 terdapat 2.897 orang pasien TBC yang sudah diobati dari total 13.126 terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Obet Takege, SKM, MPH., saat diwawancara menjelaskan Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor Lintas Program ini adalah untuk meningkatkan peran Lintas Program Lintas Sektor di Kabpaten Mimika dalam Penanggulangan TBC.
"Pertama itu untuk traning concrete sudah lebih 90% dan pengobatannya di bawah 65% untuk mengejar 90% sekarang tujuannya itu bagaimana kita membahas di tingkat program kendala-kendala apa yang harus kita sama-sama jalan untuk berkolaborasi", ungkapnya.
Ia menyampaikan, Faktor-faktor lingkungan ada 2 itu di lihat dari kondisi rumahnya untuk memenuhi syarat rumah sehat di mimika itu sangat kurang dan yang kedua itu faktor perilaku masyarakat lingkungannya itu ketika ada 1 atau 2 orang disitu cara pencegahannya yang belum terinformasi.
“Ketika ada 1 atau 2 orang disitu cara pencegahannya kita belum terupdate ketika kita kasih obat pencegah itu selama 1 bulan itu nanti keluarganya menolak mereka berpikir bahwa anggota keluarga itu tidak sakit, padahal ini salah satu pasien yang kita temukan di dalam rumah itu satu rumah yang melakukan kontak serumah harus meminum obat pencegahan", ujarnya.
pertemuan ini juga diharapkan akan menjadi titik awal pelibatan semua pihak dalam upaya menanggulangi TB di Kabupaten Mimika guna membantu dalam pendampingan pasien TB maupun penemuan kasus TB baru.
Naskah : Ian
Editor : HK-WM